NOMIANSA, YUDA STUDI FORMULASI DAN PENGARUH MODIFIKASI TAUT SILANG STPP TERHADAP KEMAMPUAN PATI BIJI NANGKA (Artocarpus Heterophyllus L) SEBAGAI SUPERDISINTEGRAN PADA TABLET CEPAT HANCUR LORATADIN. [Skripsi]
![[thumbnail of YUDA NOMIANSA-1-21.pdf]](https://digilib.jgu.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
YUDA NOMIANSA-1-21.pdf
Download (1MB)
Abstract
ABSTRAK
Biji nangka yang kaya akan pati masih minim pemanfaatannya dalam industri
farmasi. Berdasarkan penelitian sebelumnya, bahwa pati biji nangka berpotensi
untuk digunakan sebagai eksipien dalam pembuatan sediaan farmasi yaitu sebagai
penghancur, tetapi tidak ditemukan data yang cukup terkait penggunaannya sebagai
superdisintegran dalam pembuatan tablet cepat hancur. Penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh eksipien pati biji nangka (JFSS) dan pati biji nangka tertaut
silang (CL-JFSS) serta menganalisis pengaruh reaksi taut silang pada pati biji
nangka terhadap kemampuan pembengkakan serta waktu hancur tablet loratadin.
Metode yang digunakan melalui ekstraksi secara basa dan kemudian dilakukan
reaksi taut silang dengan menggunakan sodium tripolifosfat (STPP) sebagai agen
penaut silang dengan konsentrasi 3% selama 120 menit dan 5% selama 90 menit.
Konfirmasi atas terjadinya reaksi taut silang pada pati ditentukan dengan sifat
fisikokimia dan fungsional pati. Perubahan pada spektrum inframerah serta nilai
DS sebesar 0,24 dan 0,01 untuk CL-JFSS-3%STPP-120M dan CL-JFSS-5%STPP�90M mengkonfirmasi bahwa telah terjadi reaksi taut silang. Nilai kemampuan
pembengkakan untuk JFSS, CL-JFSS-3%STPP-120M, dan CL-JFSS-5%STPP�90M masing-masing adalah sebesar 95,7%±0,40%; 196,20%±0,10%; dan
141,07%±7,52% dari berat awal sehingga diketahui bahwa reaksi taut silang pada
pati mampu meningkatkan kemampuan pembengkakan pati dibandingkan pati
tanpa modifikasi taut silang. Tablet Cepat Hancur (TCH) loratadin dibuat dengan
metode kempa langsung dan dilakukan evaluasi tablet pada umumnya. Waktu
hancur TCH loratadin yang menggunakan CL-JFSS- 3%STPP-120M dan CL�JFSS-5%STPP-90M lebih cepat dibanding tablet yang menggunakan JFSS.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa reaksi taut silang pada pati biji nangka
mampu meningkatkan kecepatan waktu hancur TCH dibandingkan pati tanpa
modifikasi taut silang.
.
Kata Kunci: superdisintegran alami, biji nangka, pati biji nangka, waktu hancur,
tablet cepat hancur loratadin
Tipe Dokumen: | Skripsi |
---|---|
Tipe: | Skripsi |
Jurusan: | Program Studi Farmasi |
Depositing User: | Dept Perpustakaan Jakarta Global University |
Date Deposited: | 07 Jul 2025 08:28 |
Last Modified: | 07 Jul 2025 09:00 |
URI: | https://digilib.jgu.ac.id/id/eprint/191 |