ABSTRAK
vii
Setiap hari kulit manusia terpapar radiasi matahari yang dapat menyebabkan
permasalahan kulit. Antioksidan digunakan untuk melindungi kulit dari paparan radiasi
UV. Daun sukun (Artocarpus altilis) mengandung metabolit sekunder senyawa flavonoid
yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya
aktivitas antioksidan pada ekstrak daun sukun terhadap radikal bebas DPPH (1,1 -defenil�2-pikrilhidrazil) dengan konsentrasi 0,2%, 0,3% dan 0,4% dalam bentuk sediaan krim.
Diukur absorbansi pada spektrofotometer UV-Vis panjang gelombang 517 nm, diamati
perbandingannya dengan vitamin C sebagai standar hingga diperoleh nilai IC50. Hasil uji
terhadap ekstrak daun sukun didapatkan nilai IC50 ekstrak daun sukun sebesar 45,4
µg/mL, sediaan krim nilai IC50 sebesar 8,16 µg/mL dan pembanding vitamin c
didapatkan nilai IC50 sebesar 4,86 µg/mL. Sehingga dapat disimpulkan ekstrak daun
sukun memiliki aktivitas antioksidan yang kuat namun tidak lebih kuat dari vitamin c.
Evaluasi krim ekstrak daun sukun memiliki nilai yang ideal sebagai sediaan krim dan
memiliki hasil uji stabilitas yang stabil pada suhu 4℃ dan suhu 25℃. Uji iritasi pada
kelinci menunjukkan hasil uji tidak mengiritasi.
Kata kunci : Daun sukun, antioksidan, metode DPPH, uji iritasi