ABSTRAK
VIII
Universitas Global Jakarta
Analgesik merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi hingga
meghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran, sehingga sangat umum
diresepkan oleh dokter. Pengguaan analgesik yang tinggi dapat menyebabkan
potensi ineraksi obat. Interaksi obat terjadi jika efek suatu obat berubah akibat
adanya obat lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara jumlah
obat terhadap potensi interaksi obat yang ditimbulkan. Jenis penelitian ini
menggunakan desian deskriptif Cross Sectional dengan metode purposive
sampling, pengambilan data dilakukan secara prospektif selama periode Agustus�September 2023. Didapat sebanyak 120 sampel yang memenuhi kriteria inklusi, 50
pasien mengalami interaksi obat (41,67%) dengan 79 kejadian interaksi.
Pemeriksaan interaksi obat dalam penelitian ini menggunakan Lexicomp Drug
Interaction. Hasil penelitian diperoleh, peresepan analgesik terbanyak adalah
pasien usia 41–60 tahun (43,34%) dengan jenis kelamin tertinggi perempuan
(72,5%), jumlah penggunaan obat tersering yaitu kombinasi 2–5 macam obat
(59,17%), obat yang paling banyak menimbulkan interaksi adalah bisoprorol dan
etoricoxib (15,55%), mekanisme interaksi obat tertinggi adalah farmakodinamik
(75,44%) dengan kasus interaksi obat terbanyak bisoprorol dan etoricoxib sebanyak
7 kejadian (12,30%). Hasil penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara
jumlah penggunaan obat terhadap potensi interaksi obat berdasarkan Risk Rating (p
0,007) dan Reliability Rating (p 0,010)
Kata Kunci : interaksi obat, peresepan, analgesik, Lexicomp Drug Interaction