Peningkatan sarana transportasi semakin dibutuhkan sejalan dengan pesatnya perkembangan dan pertumbuhan kehidupan sosial dan perekenomian pada hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Sehingga pada sektor prasarana
transportasi sangat dibutuhkan adanya pembangunan guna menunjang program
pembangunan yang sudah direncanakan. Salah satu moda transportasi angkutan massal yang cepat, lancar dan aman adalah kereta api, dari moda transportasi
inilah yang akan ditingkatkan peranannya baik dari sarana dan prasarana untuk mengatasi masalah transportasi kota dan antar kota. Dengan diadakannya proyek Double Double Track (DDT) yang bertujuan untuk memisahkan dan meningkatan operasional antar Kereta agar tidak terjadi keterlambatan jadwal keberangkatan. Maka dari itu dibangun struktur elevated BP 19 (Bogor Line) di Stasiun Manggarai. Untuk analisanya Mengacu pada PD 10 dan Peraturan Mentri Perhubungan (PM) Nomor 60 Tahun 2012 untuk Konstruksi jalan rel, SNI 1725- 2016 untuk pembebanan jembatan, Rencana Muatan 1921 (RM-21) untuk pembebanan kereta api, SNI 2833-2013 untuk pembebanan gempa. Dari hasil analisis pada BP 19 didapatkan bahwa memiliki lebar jalur yang direncanakan 35 meter dengan 4 jalur 2 peron dengan pemodelan struktur berupa Struktur Beton Bertulang dengan mutu beton K450, mutu baja tulangan U-40 dengan tinggi 11
meter, system pondasi direncanakan dengan pondasi kelompok Bored Pile dengan
diameter 1,2 m dengan kedalaman 30 m dibawah permukaan tanah.
Kata kunci: Stuktur Elevated, BP 19, Bored Pile, SNI 1725-2016