Perencanaan Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas ini merupakan aspek penting dalam memastikan keamanan dan kehandalan infrastruktur transportasi. Untuk membangun transportasi yang terintegrasi diperlukan beberapa terobosan salah satunya membangun jembatan penghubung. Dinamakan integrasi karena jembatan ini menghubungkan antar stasiun KRL Sudirman dengan Stasiun LRT Dukuh Atas. Jembatan ini terdiri dari ruang-ruang meeting dan multifungsi lainya yang dapat membuat pejalan kaki yang melewatinya menjadi nyaman. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisis perencanaan balok girder baja pada jembatan penyeberangan multiguna pada zona 2 proyek JPM Dukuh Atas dan memberikan batasan masalah yaitu diantaranya tidak menghitung stuktur pondasi bawah, pier, dan pier head jembatan. Ditinjau dengan meliputi berbagai teori baja yang relevan dan metode Load and Resistance Factor Design (LRFD) dalam perencanaan struktur baja. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan memperoleh data primer dan sekunder dalam proyek tersebut. Penelitian ini memanfaatkan perangkat lunak SAP2000 untuk melakukan simulasi, analisis, dan evaluasi perencanaan balok girder baja pada jembatan penyeberangan multiguna. Hasil analisa struktur pada Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas menghasilkan dimensi I girder dengan 6 gelagar. Kapasitas struktur berupa momen nominal gelagar sebesar 37912,25889 kNm yang lebih besar dari Momen ultimit Akibat Beban Kombinasi sebesar 8099,7 kNm dan lendutan ijin untuk pejalan kaki sebesar 5,5 cm dan lendutan yang terjadi sebesar 5,4 cm pada profil tengah dan shear connector pada I Girder berjumlah 2 buah setiap baris dengan diameter 25 mm.
Kata Kunci: Analisis Struktur, Balok Girder Baja, LRFD (Load and Resistance Factor Design), Perencanaan Jembatan, Teori Baja, SAP2000