Proyek pembangunan Simpang Tidak Sebidang Dewi Sartika di Kota Depok bertujuan mengatasi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan konektivitas transportasi. Penelitian ini membandingkan dua jenis pondasi dalam untuk Box Traffic Underpass: bore pile dan spun pile. Pemilihan jenis pondasi berpengaruh pada aspek teknis, biaya, dan waktu pelaksanaan. Metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif, dengan analisis struktur menggunakan software Robot Structural Analysis Professional (RSAP) 2024 dan perhitungan daya dukung berdasarkan hasil uji Standard Penetration Test (SPT) metode Luciana Decourt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukung bore pile D800 mm pada kedalaman 27 meter adalah 1615.77 kN/tiang dan 5460.76 kN/kelompok, sedangkan spun pile D600 mm pada kedalaman 24 meter mencapai 1804.41 kN/tiang dan 6437.62 kN/kelompok, menjadikannya 9.8% lebih unggul dalam kekuatan. Dari segi biaya, total pekerjaan bore pile sebesar Rp 3.352.870.695,74, sedangkan spun pile Rp 2.657.102.237,93, sehingga bore pile lebih mahal sebesar Rp 695.768.457,81 atau sekitar 26,2% dibanding spun pile. Kedua jenis pondasi memenuhi kebutuhan kekuatan struktur, namun spun pile dinilai lebih efisien dari sisi daya dukung dan biaya. Hasil dari penelitian yang dilakukan dari segi daya
dukung izin tiang dan biaya spun pile lebih unggul dibandingkan dengan bore pile.
Kata kunci: Bore Pile, Spun Pile, N-spt, Izin tiang